Airnya sejernih kasih sayang orang tua dan sedingin lidah mertua
Tempat ini sudah lama saya dengar, dan gambarnya pun sudah sering berseliweran di media sosial. Namun baru beberapa waktu lalu saya berkesempatan mengunjungi langsung tempat yang belakangan memang sedang hype ini.

Curug Leuwi Hejo, berlokasi di Kecamatan Babakan Madang, Bogor. Banyak yang bertanya pada saya, apakah ini di Sentul atau dekat-dekat area situ? Dan menurut saya memang arahnya lewat daerah Sentul Bogor. Kenapa tempat ini belakangan jadi primadona? Mungkin karena lokasinya yang tidak jauh dari ibukota, atau di pinggiran Jakarta. Tentu saja banyak Curug yang air terjunnya luar biasa cantik seperti Curug Cikaso, Curug Cimarinjung, tapi lokasinya tidak sedekat ini. Bagi warga Jakarta, bisa mendatangi tempat wisata semacam Leuwi Hejo hanya dengan waktu tempuh 1-2 jam rasanya bagai menemukan oase di tengah padang pasir (kayak pernah ke padang pasir aja :p ).
Waktu Tempuh, Akses dan Tiket Masuk
Perjalanan saya dimulai pukul 5.15 pagi dari daerah Cilebut. Saya bersama teman-teman menggunakan motor (tentu saja saya dibonceng) dan menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam hingga tempat tujuan tanpa kebut-kebutan. Lokasi Curug mudah ditemukan, peta di google maps sangat jelas menentukan arah yang harus kita ambil.

Tiba di lokasi, disambut dengan loket khas tempat wisata. Sayangnya, petugas resminya belum ada atau apakah memang ada petugas resminya saya kurang tahu. Jadi, saya harus membayar 30 ribu/ orang untuk masuk, dan 10 ribu/ motor yang entah fungsinya sebagai biaya parkir atau biaya masuk motor saja, karena belakangan saat mau pulang ada yang meminta ongkos parkir lagi seikhlasnya 😦 Dan semuanya tanpa tiket/ karcis ! Buat saya, tiket/karcis masuk itu cukup penting sebagai jaminan baik itu bukti penitipan kendaraan atau hal lainnya (Sapa tau bisa direimburst, ama siapa gitu, kan?). Tapi mungkin yang datangnya lebih siang dapat tiket masuk, semoga saja.


Bagi pengunjung yang datangnya pagi sekali seperti saya, disarankan untuk menyempatkan sarapan terlebih dahulu, karena walau banyak warung tetapi belum ada yang buka saat saya tiba. Selain itu, dari tempat parkir menuju Curug, masih cukup jauh, sekitar 30-45 menit jalan santai. Treknya terus menanjak dengan jalan tanah dan juga batu serta banyak tangga yang harus di daki. Jalanannya mengingatkan saya akan rute menuju Ranu Kumbolo tapi yang masih bagian landainya wkwkwk.
Ternyata walau terkenal dengan nama Leuwi Hejo, wilayah ini merupakan kumpulan curug yang berbeda sesuai dengan lokasi ketinggiannya. Saya sendiri tidak menuju Leuwi Hejo, tapi masih naik lagi ke atas. kalo gak salah ke Lieuk Ceupet. Tentu saja tujuannya nyari spot yang se-sepi mungkin donkkk! Mana enak berendem-rendem cantik kalo di sekitar kita banyak orang ye kan, yang ada airnya gak dingin lagi, tapi hangat-hangat entah apa itu hehehe.
Jernih dan Dingin
Saya sudah sering liat penampakan foto curug ini di media sosial, yang menurut saya kok seperti gak mungkin ya masih ada tempat sejernih itu gak jauh dari Jakarta. Tetapi begitu saya tiba dan melihat sendiri, Masya Allah! memang sejernih itu airnya! Pantas saja tempat ini banyak diserbu wisatawan lokal yang sekadar mau jalan-jalan bersama keluarga.
Begitu menyentuh airnya, brrrrrrrrrrrrr, dingin sampai ke tulang! Di lokasi tempat saya memutuskan untuk stop memang tidak ada air terjun tingginya, tapi sepi, bersih dan bisa leluasa berenang karena ga ada orang! Jadi walau keliatannya dangkal, tapi di bagian tengah antara 2 batu itu merupakan spot yang cukup dalam, hampir 2 meter! Makanya ada tali yang disangkutkan di pinggiran batu. Nah disitulah lokasi kalo kamu mau berenang bolak balik asalkan kuat sama dinginnya. Saya sendiri dapetlah 2 kali bolak balik sambil pegangan tali dan gak henti-henti minta ditungguin teman saya di ujung yang jago berenang, hahahhaa.
Puas berenang, kalo lapar ada warung yang siap melayani pesanan indomie! Surga banget kaaannn :p Hampir di tiap spot air terjun ada banyak warung kok, jadi gak perlu khawatir kelaparan. Bawa bekal sendiri juga oke, asalkan sampahnya dibawa turun lagi pas pulang woii. Nah, ada beberapa yang tanya apakah tempat ini ramah dan aman untuk anak-anak? Tentu saja! Kemarin teman saya bawa anaknya yang belum 1 tahun dan girangnya bukan main. Paling butuh tenaga lebih buat gendong sampai lokasi dan juga Ayah Bunda tidaks boleh lengah sedikitpun saat berada di air, karena anak-anak kan aktif ya Bunddd.
Safety First
Seindah apapun tempatnya, kita tetap harus ingat, ini adalah air terjun. Saya sarankan jika mau kesana pilih hari saat cuaca cerah dan tidak ada kemungkinan hujan. Juga saat di lokasi, perhatikan batu-batu di dasar agar tidak luka kena kaki ataupun bagian tubuh kita yang lain. Kalo bisa yang gak biasa jalan, latian dulu dirumah joging pelan-pelan sebelum kesini. Pulang dari sini, betis saya sakit 4 hari baru balik normal walau kalo ini kayaknya faktor usia sih heu heuu tuwaaa.
Satu lagi yang gak kalah penting, ini tips traveling yang selalu saya sampaikan,
Jangan liburan
di hari LIBUR
Selamat bertualang !






































